Batam, 06 Desember 2024 – Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Universal (HMPBM UVERS) mengadakan webinar bertajuk “Optimalisasi Fungsi Menerjemahkan Bahasa Indonesia ke Bahasa Mandarin”. Acara ini menghadirkan Bapak Ependi Tan, A.Md.Kom., Wakil Pemimpin Redaksi Batamxinwen.com sekaligus anggota tetap Perhimpunan Penerjemah Indonesia (HPI), sebagai narasumber utama.
Bapak Ependi Tan, yang merupakan alumni AMIK INTEL Com GLOBALINDO-Kisaran, memiliki keahlian dalam penerjemahan dokumen dan artikel serta pemahaman mendalam mengenai penggunaan bahasa Mandarin secara fungsional. Dalam webinar ini, beliau berbagi wawasan mengenai pentingnya penerjemahan Bahasa Indonesia ke Bahasa Mandarin, terutama dalam menghadapi arus globalisasi yang semakin pesat.

Menurut Bapak Ependi, penerjemahan bukan hanya keterampilan teknis, tetapi juga seni yang menggabungkan pengetahuan bahasa dan pemahaman budaya. “Seorang penerjemah yang baik harus mampu mengatasi perbedaan struktur bahasa, idiom, ungkapan budaya, serta konteks sosial antara kedua bahasa,” ujarnya.
Webinar ini bertujuan memberikan wawasan mendalam mengenai tantangan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam menerjemahkan antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Mandarin, serta pentingnya memahami budaya di balik setiap kata dan frasa. Di era globalisasi ini, kemampuan untuk menerjemahkan dengan baik antara kedua bahasa tersebut menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kelancaran komunikasi internasional.
Pak Ependi juga mengungkapkan bahwa dalam dunia penerjemahan profesional, seringkali ada teks yang mengandung istilah ilmiah yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang terjun langsung dalam bidang tertentu. Oleh karena itu, penerjemah dituntut untuk terus meningkatkan pemahaman dan keahlian mereka agar dapat menerjemahkan dengan tepat.
Meskipun begitu, Pak Ependi mengingatkan bahwa dalam profesi penerjemah, penggunaan AI bukanlah hal yang dilarang, malah sangat membantu dalam mempercepat proses penerjemahan. Namun, beliau menekankan bahwa penerjemah profesional tidak boleh sepenuhnya bergantung pada AI, karena hasil terjemahan dari mesin masih memerlukan pemeriksaan dan penyempurnaan lebih lanjut untuk memastikan keakuratan dan kualitasnya.
Tantangan dalam dunia penerjemahan pun terus berkembang. Seiring dengan kemajuan teknologi, para penerjemah diharapkan untuk terus belajar dan beradaptasi agar tetap relevan dalam menghadapi kebutuhan komunikasi global.

Webinar ini diikuti oleh 224 peserta, yang terdiri dari mahasiswa aktif Universitas Universal, serta peserta dari berbagai institusi lainnya, termasuk Universitas Batam, Universitas Internasional Batam, Universitas Ibnu Sina, Universitas Bunda Mulia, dan SMK Maitreyawira Tanjung Pinang, dan lain-lain. Kehadiran peserta yang beragam ini menunjukkan antusiasme tinggi dalam mempelajari dunia penerjemahan dan penggunaan bahasa Mandarin.
Melihat antusiasme peserta yang datang dari berbagai universitas dan sekolah, jelas bahwa generasi muda semakin menyadari pentingnya kemampuan penerjemahan dalam dunia yang terus berkembang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mendalami dan mengasah keterampilan ini agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam dunia global yang saling terhubung.
Penulis : Jonathan
Editor : Cindy Claudia Linnardi