
Batam, 8 Februari 2025 – Tahun Baru Imlek merupakan perayaan yang sangat bermakna bagi masyarakat Tionghoa, melambangkan awal yang baru, harapan, serta kebersamaan. Salah satu tradisi penting dalam rangkaian perayaan ini adalah Xiao Nian Ye (小年夜), yang biasanya dirayakan sebagai momen berkumpul bersama keluarga dan orang-orang terdekat. Namun, malam ini terasa istimewa karena kebersamaan tersebut tidak hanya dirayakan dalam lingkup keluarga, tetapi juga di lingkungan akademik, di antara dosen, mahasiswa dan masyarakat kampus.
Dalam semangat kebersamaan inilah, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Mandarin (HMPBM) menyelenggarakan Malam Keakraban Imlek – Xiao Nian Ye sebagai wadah untuk mempererat hubungan antar mahasiswa, dosen, dan masyarakat kampus. Selain menjadi sarana untuk memahami lebih dalam budaya dan tradisi Imlek, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan seni yang mencerminkan keindahan dan kekayaan budaya Tionghoa, serta keberagaman kemampuan dan ketrampilan para mahasiswa.
Serangkaian acara dari pembukaan oleh MC hingga akhir acara sangat menarik. Dimulai dari menonton video singkat pengenalan tentang Chūnjié (春节) atau Tahun Baru Imlek, yang memberikan wawasan lebih mendalam tentang filosofi serta tradisi yang menyertainya. Setelah sesi edukatif ini, suasana semakin meriah dengan berbagai penampilan seni, di antaranya:
Drama dari anggota HMPBM, yang mengangkat cerita kisah 《白蛇传》, Penampilan musik, baik duet maupun solo, yang membawakan lagu-lagu Mandarin populer seperti penampilan duet yang dibawakan oleh Edi Setiawan dan Jonathan Saputra dengan judul lagu 《海洋之歌》, penampilan solo oleh Yenti dengan lagu《城裡的月光》, penampilan solo dan tambahan opera china yang dibawakan Jonathan dengan judul lagu《游山恋》, penampilan menyanyi solo dari Ricky dan diiringi piano oleh Lewi Hansen Sirait dengan judul lagu《明天会更好》, dan penampilan solo dari Chandra Wijaja dengan menyanyikan lagu《寻》.

Selain itu, juga ada pertunjukan shufa (kaligrafi Tionghoa) oleh mahasiswa Hutri, menampilkan keindahan seni menulis aksara Mandarin “心想事成”.
Ditengah-tengah hangatnya acara, penyelenggaraan melakukan pengundian lucky draw, yang menambah antusiasme peserta dengan membagikan 6 angpao (红包)untuk 6 orang yang beruntung.

Tidak hanya itu, acara ini juga memperkenalkan tradisi Nián Yè Fàn (年夜饭), makan malam khas Imlek yang melambangkan kebersamaan dan doa untuk keberuntungan di tahun yang akan datang.
Menjelang akhir acara, suasana semakin hangat dengan penampilan penutup oleh Jonathan, Kenny, dan Angelina, yang membawakan lagu 《中国话》. Acara resmi ditutup oleh MC pada pukul 20.25 WIB, diakhiri dengan sesi foto bersama untuk mengabadikan momen kebersamaan dalam perayaan ini.

Malam Keakraban Imlek – Xiao Nian Ye bukan sekadar perayaan, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan sosial, memperkaya wawasan budaya, menumbuhkan semangat kebersamaan di antara mahasiswa dan masyarakat kampus, serta menjadi kesempatan untuk mahasiswa/i untuk mengasah ketrampilan, menambah pengalaman dan membuat kenangan kebersamaan yang indah selama masa kuliah.
Semoga kegiatan ini dapat terus menjadi tradisi tahunan yang memperkuat persaudaraan serta menumbuhkan kecintaan terhadap budaya Tionghoa dalam lingkungan akademik.
Penulis : Cindy Claudia Linnardi